Sate Kuda
Baru saja seorang sahabat saya, Dauz, mengirimkan SMS dan mengabarkan bahwa dia sedang berada di Yogyakarta untuk syuting film profil perusahaan Sari Husada. Dia bertanya tentang Sate Kuda di dekat Jembatan Gondolayu, Yogyakarta. Terus terang, saya sudah lama sekali tidak makan sate kuda di dekat Tugu itu meskipun nyaris tiap tahun saya pasti pergi ke Yogyakarta. Kenapa? Ya, karena istri saya tidak suka sate kuda. Untuk urusan perut, memang istri saya lebih konservatif.
Sate kuda sebenarnya nyaris tidak ada bedanya dengan sate kerbau karena seratnya yang kasar dan tebal. Yang agak membedakan, warna dagingnya lebih merah daripada sate sapi atau kerbau ketika sudah matang. Rasanya? Mmm ... agak berbeda dengan sate kambing yang rada "prengus", sate kuda lebih tasteless. Namun, dampaknya lebih kuat daripada sate kambing karena akan membuat badan terasa hangat. Dampaknya tidak terasa langsung memang, tetapi akan terasa lebih lama daripada sate kambing.
Seingat saya, bumbu sate kuda itu seperti bumbu konvesional sate kambing: bumbu kacang dan bumbu kecap. Nah, siapa yang merasa penasaran untuk mencoba yang lain, saya sarankan untuk mencoba sate jaran kira-kira 100 meter di sebelah timur Hotel Phoenix, Yogyakarta.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home