Mimpi Sehari
Hari ini, 27 November 2006, saya seperti mimpi. Ya, bagaimana tidak bermimpi? Saya berada di sebuah ruangan di Gedung Toshokan Keio yang sempit duduk berhadap-hadapan dengan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Lebih-lebih, di ruangan itu saya termasuk satu-satunya orang Indonesia dalam kelompok yang berperan sebagai pihak yang akan menganugerahi Pak Presiden Gelar Doktor Kehormatan dalam Bidang Media dan Kepemerintahan. Orang Indonesia lainnya di ruangan itu adalah Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian, Bapak dan Ibu Jusuf Anwar, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, dan dua orang ajudan presiden.
Ketika Kojima Tomoyuki, Dekan Fakultas Manajemen Kebijakan, memperkenalkan satu per satu faculty member di Keio yang hadir bersamanya, termasuk saya, saya perhatikan sorot mata Pak Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono yang teduh memperhatikan saya secara tajam sambil mengangguk-angguk, kemudian tersenyum. Saya pasti bermimpi. Namun, ketika jari telunjuk saya gigit, di bekas gigitan keluar sedikit darah segar.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home